Jakarta — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam The 21st ASEAN Senior Labour Officials Meeting (SLOM) dan The 23rd ASEAN Plus Three Senior Labour Officials Meeting (SLOM+3) yang digelar di Siem Reap, Kamboja, pada 21–22 Oktober 2025. Delegasi Indonesia mengikuti pertemuan ini secara daring dari Jakarta.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Cris Kuntadi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama ketenagakerjaan di kawasan, terutama dalam peningkatan keterampilan pekerja, perluasan kesempatan kerja, dan pelindungan sosial ketenagakerjaan.
“Meskipun kami mengikuti secara daring, hal ini tidak mengurangi peran aktif Indonesia dalam mendorong kolaborasi antarnegara ASEAN, serta dengan mitra dialog seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan melalui forum ASEAN Plus Three,” ujar Sekjen Cris dalam keterangan resmi Biro Humas Kemnaker, Kamis (23/10/2025).
Sekjen Cris menjelaskan, Kemnaker secara konsisten mendorong berbagai inisiatif di level ASEAN, antara lain penguatan kerja sama peningkatan keterampilan pekerja, pengembangan sistem pengakuan sertifikasi kompetensi regional, dan pelindungan tenaga kerja melalui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Dalam lima tahun terakhir, Kemnaker telah berperan aktif mendorong tersusunnya Panduan Harmonisasi Pengakuan Sertifikasi Keterampilan Pekerja ASEAN yang dilaksanakan bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), serta melakukan uji coba penerapannya di beberapa negara anggota ASEAN,” jelasnya.
Melalui upaya tersebut, Indonesia berharap pengakuan sertifikasi keterampilan di kawasan ASEAN dapat dimanfaatkan oleh tenaga kerja muda untuk memperluas peluang kerja, baik di dalam negeri maupun di negara-negara ASEAN lainnya.
“Pengakuan keterampilan ini diharapkan menjadi pintu pembuka perluasan kesempatan kerja dan dapat membantu menekan tingkat pengangguran, terutama menjelang puncak bonus demografi Indonesia pada tahun 2030,” tambah Sekjen Cris.
Kepala Biro Kerja Sama Kemnaker, Purwanti Uta Djara, menambahkan, selain pengembangan kompetensi, Kemnaker juga menempatkan peningkatan kapasitas dan penegakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai salah satu prioritas kerja sama di tingkat nasional dan regional.
“Penegakan K3 merupakan garda terdepan dalam melindungi pekerja sekaligus mendorong produktivitas dan kesejahteraan mereka. K3 bukan sekadar kewajiban, tetapi investasi bagi keberlanjutan dunia kerja,” tegas Uta.
Uta mengungkapkan bahwa seluruh hasil pembahasan dan capaian bidang ketenagakerjaan dalam pertemuan ASEAN ini akan dibahas lebih lanjut serta dilaporkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 yang akan berlangsung pada 26 Oktober 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sumber: Biro Humas Kemnaker, https://www.kemnaker.go.id/news/detail/kemnaker-perkuat-kolaborasi-asean-untuk-tingkatkan-keterampilan-dan-pelindungan-pekerja