MPI Academia -- Setiap manusia terlahir dengan sebuah keajaiban yang sering kali tersembunyi, yang disebut dengan potensi. Menurut Astuti (2022), kata potensi berasal dari bahasa inggris yaitu potency, potential dan potentiality. Astuti (2022) menejlaskan bahwa masing-masing kata mempunyai arti tersendiri. Potency berarti daya, tenaga, kekuatan,dan kemampuan. Potential memiliki arti kemampuan terpendam yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan.potentiality berarti karakteristik atau ciri-ciri khas memiliki kemampuan, memiliki daya untuk bertingkah laku dengan cara tertentu bagi masa yang akan datang.
Dalam etimologi islam, potensi dikenal dengan istilah fitrah berasal dari bahasa arab yang diartikan sebagai perangai, sesuatu atau kemampuan dasar manusia yang telah ada dalam dirinya yang siap untuk direalisasikan menjadi kekuatan dan dimanfaatkan secara nyata dalam kehidupan manusia didunia ini sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT. Selanjutnya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi diartikan sebagai suatu kemampuan yang mempunyai berbagai kemungkinan atau harapan untuk dikembangkan lebih lanjut, baik itu berupa kekuatan, daya, ataupun kesanggupan yang diperoleh baik secara langsung ataupun melalui proses panjang. (Astuti, 2022).
Sukeriyadi et al. (2023) mendefinisikan potensi manusia sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terkubur di dalamnya, menunggu untuk ditransformasikan menjadi kekuatan nyata di dalam benda itu. Sukeriyadi et al. (2023) mengidentifikasi ada empat potensi pada diri manusia, yaitu: potensi naluri (Emosional), potensi intelektual (Intelektual). Potensi (Fisik), Potensi Keagamaan (Spiritual).
Ia bagai benih yang menunggu air kesadaran untuk tumbuh. Potensi itu bukan hanya tentang menjadi pintar atau sukses secara materi, tetapi kemampuan untuk beradaptasi, berempati, dan bangkit dari keterpurukan. Lihatlah seorang anak yang belajar berdiri setelah puluhan kali jatuh; itulah potensi ketangguhan yang paling murni. Setiap kita menyimpan reservoir keberanian dan kebaikan yang tak terduga, menunggu untuk dialirkan ke dalam tindakan nyata yang mampu mengubah sudut-sudut kecil dunia kita menjadi lebih hangat. Potensi adalah janji yang diberikan kehidupan kepada setiap jiwa, tanpa terkecuali.
Pada dasarnya, potensi terbesar manusia terletak pada hatinya, yaitu: sebuah kapasitas untuk mencintai dan merasakan connection dengan sesama. Sebagai gambaran adanya kaitan antara potensi dengan hati adalah ketika seorang nenek yang dengan sabar merawat cucunya, seorang pemulung yang membagikan makanannya kepada kucing liar, atau relawan yang mempertaruhkan keselamatannya di daerah bencana. Ini semua adalah bukti bahwa potensi kita yang paling berharga adalah menjadi manusia seutuhnya. Kecerdasan buatan mungkin bisa menganalisis data, tetapi hanya manusia yang bisa merasakan duka seorang janda atau sukacita seorang anak yang mendapat kasih sayang. Inilah keunggulan kita yang tak tergantikan, yaitu: kemampuan untuk memahami tanpa kata-kata dan menyembuhkan dengan kehadiran.
Namun, potensi bagai pedang bermata dua. Ia bisa menjadi kekuatan untuk membangun atau menghancurkan. Tantangan terbesar umat manusia bukanlah menciptakan teknologi yang lebih canggih, tetapi mengarahkan potensi kolektif kita menuju perdamaian dan keadilan. Setiap kali kita memilih untuk memaafkan, setiap kali kita memutuskan untuk bekerja sama, dan setiap kali kita berdiri untuk membela yang lemah, kita sedang memenuhi potensi tertinggi kita sebagai spesies. Masa depan bukanlah tentang menjadi superman, tetapi tentang menjadi manusia yang sepenuhnya sadar akan kekuatan dan tanggung jawabnya untuk meninggalkan warisan kebaikan yang abadi. (MPIAcademia/2025/09/27)
#PotensiManusia #KebaikanYangAbadi #ManusiaSeutuhnya #HarapanDalamAksi